Hasri Ayumi Safira_Psikologi
Kurikulum di Indonesia sudah mengalami perkembangan sejak
periode sebelum tahun 1945 hingga kurikulum tahun 2006 yang berlaku sampai
akhir tahun 2012 lalu. Pergantian Kurikulum tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta rancangan pembelajaran yang ada
di sekolah. Menurut beberapa pakar, perubahan kurikulum dari masa ke masa, baik
di Indonesia maupun di negara lain, disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang
setiap tahunnya selalu berkembang dan tuntutan zaman yang cenderung berubah.
Perkembangan kurikulum dianggap sebagai penentu masa depan anak bangsa. Oleh
karena itu, kurikulum yang baik akan sangat diharapkan dapat dilaksanakan di
Indonesia sehingga akan menghasilkan masa depan anak bangsa yang cerah yang
berimplikasi pada kemajuan bangsa dan negara.
Setiap kurikulum yang telah berlaku di Indonesia dari periode
sebelum tahun 1945 hingga kurikulum tahun 2006, memiliki beberapa perbedaan
sistem. Perbedaan sistem yang terjadi bisa merupakan kelebihan maupun
kekurangan dari kurikulum itu sendiri. Kekurangan dan kelebihan tersebut dapat
berasal dari landasan, komponen, evaluasi, prinsip, metode, maupun model
pengembangan kurikulum. dan sekarang Indonesia merepkan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 (K-13), semua orang
pasti tidak asing lagi mendengar penerapan kurikulum baru tersebut. Kurikulum ini
mementingkan aspek untuk berpikir aktif, kreaitf, dan inovatif. Dengan guru
yang bukan lagi sebagai pengajar melainkan pembimbing saja. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang
siap dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk
mengantisipasi perkembangan masa depan.
Titik
beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik
dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah
menerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam
penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam,
sosial, seni, dan budaya.
Melalui pendekatan itu diharapkan siswa
kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik.
Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya
mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di
zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik. Namun apakah penerapan
Kurikulum ini sudah berjalan dengan baik? tentu tidak, masih banyak aspek yang
harus direvisi.
Pertama, Biasanya murid mendengarkan guru menerangkan didepan
kelas, namun dengan terapan kurikulum ini murid diharuskan mencari sendiri
materi dari pembelajaran lalu mempresentasikannya didepan padahal untuk
pelajaran yang dianggap susah seperti matematika atau fisika kita butuh
penjelasan dari guru.
Kedua, diadakannya lintas minat. mengapa diadakannya
penjurusan namun kita harus tetap mempelajari jurusan lain, jika halnya
pemerintah berkata agar murid berpeluang untuk mengambil jurusan lain di
Perkuliahan. padahalkan kita sudah memilih dari awalnya jurusan apa yang kita
minati, malah membuat itu menjadi paksaan.
Ketiga, Beban belajar siswa dan guru
terlalu berat sehingga waktu belajar di sekolah terlalu lama apalagi setelah
itu kita perlu mengikuti ekstrakulikuler yang diwajibkan dan bimbel.
Keempat, Banyak sekali guru-guru yang
belum siap secara mental dengan kurikulum 2013 ini, karena kurikulum ini
menuntut guru lebih kreatif, pada kenyataannya sangat sedikit para guru yang
seperti itu, sehingga membutuhkan waktu yang panjang agar bisa membuka
cakrawala berfikir guru, dan salah satunya dengan pelatihan-pelatihan dan
pendidikan agar merubah paradigm guru sebagai pemberi materi menjadi guru yang
dapat memotivasi siswa agar kreatif.
Kelima, sistem penilain yang rumit. dari
semester 1 hingga semester 5 penilain berupa huruf namun nilai tersebut diubah lagi
saat semseter 6 menjadi angka. dan untuk mendaftar lewat jalur undangan untuk
perguruan tinggi dibutuhkan nilai angka yang membuat guru harus mengubah lagi
nilai-nilainya.
Keenam, diadakannya UNBK. banyak keluhan
tentang kurangnya fasilitas untuk UNBK diantaranya listrik yang stidak kuat,
komputer yang tiba-tiba mati sendiri membuat kelas tidak kondusif saat
mengerjakannya pikiran menjadi tidak fokus.
Pada
awalnya memang terasa sulit tetapi jika sudah terbiasa dengan sistemnya, kita
akan terbiasa menjalani program ini. Saya berharap program ini bisa sukses
dalam prosesnya dan tidak banyak menuai kontra lagi di kehidupan masyarakat. dan untuk pemerintah terutama menteri pendidikan
lebih melihat apa saja yang perlu diperbaiki dan menerima keluhan dari siswa
ataupun guru bukan hanya menerapkan saja.